
Setahun perjalanan mengibaskan sayap kehidupan telah berlalu, dengan penuh suka dan duka tak terasa hari-hari sampailah pada sebuah kota yang indah dan menakjubkan semua orang, kota itu bernama Madinatur Ramadhan. Kota itu dilengkapi dengan gedung-gedung yang sangat megah dan indah, bangunan tiyang-tiyangnya kokoh, atapnya menjulang kelangit, delapan pintunya sangat lebar dan terbuka. Aroma dalam bangunan terasa indah nan harum, digedung yang disediakan bagi tamu-tamunya, para pegawainya selalui berwajah seri-seri, satu-satu menyapa kepada tamu yang ingin masuk menikmati keindahan ruangan beraroma harum mempesona tersebut. Para pegawainya yang cantik jelita, dan tampan tiada tara, menghampiri para tamu yang datang untuk memberikan tissue pengharum badan agar dibawa kedalam ruangan, selain itu mereka dengan senyum manis mengingatkan, agar para tamu berkenan segera istirahat dalam jangka waktu sebulan karena setelah sebulan terminal pintu-pinya akan ditutup kembali, selain itu para tamu diharapkan tidak perlu memikirkan tentang persoalan makanan, minuman dan perkara hubungan suami istri pada siang harinya, dan dijanjikan bahwa walau tidak makan dan minum pada siang hari, tetap terasa tidak lapar, karena ruang-ruang dalam gedung benar-benar diatur, dan jaga dari suasana cuaca yang panas. Selain itu mereka menjanjikan akan segara menghantarkan makanan dan minuman yang lezat dan segar pada menjelang malam, para tamu diharapkan tidak perlu khawatir berlebihan. Kemudian para tamu ditunjukkan satu persatu ruangan tempat peristirahatan, yang memang terasa menyejukkan, indah dan menawan.
Hari pertama di kota Ramadhan, memang benart- benar terasa sejuk, nyaman dan indah seperti didalam Surga. Dan yang paling penting dikota itu, saking indahnya suasana memang tidak terasa lapar dan dahaga. Diantara salah satu tamupun bergumam karena kagumnya, kalau begitu benar sekali apa yang disabdakan Nabi Muhammad,demikian gumamnya :”Sahl Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga terdapat delapan pintu. Di sana ada pintu yang disebut Rayyan, yang besok pada hari kiamat akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa. Tidak seorang selain mereka yang masuk lewat pintu itu. Dikatakan, 'Dimanakah orang-orang yang berpuasa?' Lalu mereka berdiri, tidak ada seorang pun selain mereka yang masuk darinya. Apabila mereka telah masuk, maka pintu itu ditutup. Sehingga, tidak ada seorang pun yang masuk darinya". Di kota Madinatur Ramadhan dijaman aman, nyaman dan benar-benar jauh dari godaan setan dan orang-orang yang jahat.
Menjelang sore, terdengarlah nasehat-nasehat perbaikan mental bagi para tamu, yang dilakukan oleh para pegawai terminal Madinatur Ramadhan, dengan suara yang tulus dan merdu demikian seruannya : “Wahai saudaraku semua, ketahuilah bahwa keutamaan istirahat dikota Madinatur Ramadan sangatlah banyak kemuliaannya, pertama, disini dibuka pintu-pintu Surga, dan dibelenggulah segala macam kejahatan setan. Ingatlah, sabda Nabiyullah Muhammad SAW:
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ وَهُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu”. Kedua, dikota Madinatur Ramadahan, siapapun yang sanggup dengan ikhlas, untuk menahan diri dari kegiatan makan, minum dan syahwat, maka ia akan mendapatkan perisai, tameng, penutup dan penahan dahsyatnya panas bara Neraka. Saudara tahu kan, bahwa siapapun yang tidak memiliki perisai yang kuat, maka desakan untuk dekat dengan Neraka sangatlah mudah menerobos ke saraf hidup dan kehidupan kita. Banyaknya, manusia yang terjerembab dan terjebak panasnya Neraka, karena mereka tidak memiliki perisai tersebut. Pola makan, pola minum akan mempengaruhi gerak syahwat dan pola pikirnya, sehingga mudah melakukan kesemenaan dan kesewenangan yang menggoyang ketentraman kehidupan manusia. Ketiga, di kota ini, saudara akan merasakan betapa hidup dalam kebersamaan dengan orang lain, sangatlah menyenagkan, sebab saudara benar-benar memiliki nilai-nilai social yang tinggi, di antaranya: melahirkan rasa persamaan di antara sesama kaum yang mendambakan keselamatan perjalanan dunia dan akherat, sikap inilah yang seharusnya disadari oelh kaum Muslimin, termasuk saudara juga, utamanya mereka yang lapar, fakir dan miskin. Betapapun secara lahiriah beda, tetapi pada hakekatnya mereka adalah umat yang sama, makan di waktu yang sama dan berpuasa di waktu yang sama pula. Saudara yang kebetulan kaya, tentu dapat merasakan nikmat Allah di kota Madinatur Ramadhan ini, sehingga kesadaran akan adanya menyayangi yang fakir tentu tinggi. Bila saudara tidak menyayangi mereka yang miskin, sauadara akan masuk perangkap-perangkap setan yang ditujukan kepada saudara. Selain dari itu, dengan istirahat sebulan saudara bisa melahirkan rasa ketakwaan kepada Allah yang cirinya adalah semakin meningkatnya hubungan atas dasar iman dengan mereka yang miskin tersebut.Keempat, dengan menikmati indahnya istirahat sebulan dikota ini, saudara akan merasakan kesenangan luar biasa, karena terdapatnya kesempatan memperbanyak ketaatan dan menghindari semua larangan. Sedangkan yang wajib atasnya adalah memelihara kewajiban-kewajiban dan menjauhi hal-hal yang diharamkan, yaitu melaksankaan shalat yang lima waktu pada waktunya secara berjamaah, meninggalkan dusta dan ghibah (menggunjing), meninggalkan kecurangan dan praktek-praktek riba serta semua perkataan atau perbuatan haram lainnya. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan amalan palsu serta perbuatan bodoh, maka Allah tidak membutuhkan dia agar meninggalkan makan dan minumnya." (HR. al-Bukhari ). Disinilah, saudara terukur kualitas dunia dalam batinnya, apakah saudara menjadi Muslim yang sesungguhnya atau asebaliknya? Kelima, bila saudara ikhlas, sungguh-sungguh dalam menikmati istirahat dari kegiatan makan, minum dan syahwat pada siang hari, maka sauadara akan dimasukkan ke Surga. Ingatlah, sabda Nabi; dari Abu Umamah Radhiyallahu 'anhu katanya, "Aku berkata (kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ) :
"Wahai Rasulullah, tunjukkan padaku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke surga.? ; beliau menjawab : "Atasmu puasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu". Demikian antara lain seruan menjelang sore,dikala saudara menunggu waktu berbuka untuk sekedar mencicipi rasa lapar dan dahaga dengan seteguk air dan kurma yang kami sediakan sebentar lagi. Sekali lagi selamat menikmati suasana Madinatur Ramadhan ditahun ini, kami yakin saudara dapat meningkatkan diri, untuk meraih derajat ketaqwaan kepada Allah SWT.
( omah seni rupa ndesa@gmail.com )
Fajar Sutardi, penulis, tinggal di Sumberlawang, Sragen.